MAU AMAN, ISI BAN DENGAN NITROGEN.
Selain pakai angin, kini beberapa toko ban juga menyediakan gas nitrogen (N2) untuk diisi ke roda. Begitu ganti isinya, tutup pentilnya pun ditukar dengan warna hijau. Selain Jakarta, beberapa kota besar sudah menyiapkan N2.
Banyak keuntungan dengan memakai N2 ketimbang keempat roda mengandalkan angin. Namun, harga untuk pengisian setiap ban cukup mahal dibandingkan dengan yang pakai angin. Untuk satu ban berkisar antara Rp 7.500 dan Rp 20.000. N2 juga bisa diisi pada sepeda motor.
Apa saja keuntungannya.
1. Nitrogen tidak mudah keluar dari pori-pori ban karena partikelnya lebih besar dibanding angin biasa. Jadi, tak perlu terlalu sering isi angin. Walau sekarang pada umumnya sudah banyak ban yang memiliki kandungan nitro buthyl yang membuat uap air (pada ban berisi angin) tak bisa menyerap ke pori-pori.
2. Bobot N2 lebih ringan dari angin dan berat molekulnya juga lebih rendah, yakni 14 atom berbanding 16 atom.
3. Tidak mudah panas dan tekanan udara di dalam ban lebih stabil. Ini disebabkan sifat nitrogen yang dingin dan tak mudah bereaksi sehingga, ketika mobil melesat dengan kecepatan tinggi, tekanannya tetap stabil. Tidak demikian dengan ban yang berisi angin.
4. Jarak tempuh lebih baik lantaran karet menjadi awet karena dipengaruhi sifat dingin nitrogen.
5. Velg terhindar korosi, khususnya bagi ban tubeless akibat tiadanya uap air. Umumnya, kandungan nitrogen memiliki standar minimal 93 persen, dikategorikan tanpa uap air.
Berikut ini info untuk pemilik kendaraan ketika tukang ban melakukan pengisian nitrgoen:
1. Kuras angin ban disertai dengan melepas pentil.
2. Setelah terbuang, isi N2 80-85 persen dari tekanan idealnya. Semisal ban profil tipis, jika seharusnya diisi 40 Psi, untuk penggunaan ini, cukup diisi 32-34 Psi.
3. Kemudian, lakukan poin 1 (buang nitrogen) dan isi kembali (pentil belum terpasang). Tujuannya agar, saat pengisian, asupan kedua murni N2.
4. Pasang pentil dan lanjutkan dengan pengisian kembali sampai batas ideal. * (Diesta)