Komponen Mobil Berpotensi Rusak akibat Jalan Rusak.





Tak bisa dipungkiri, banyak kondisi jalan rusak parah di Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Selain digerus akibat musim hujan, seperti di Jakarta, diperparah dengan pembangunan jalan busway. Di sekitar jalur tersebut bertebaran "ranjau maut".

Tak hanya bisa menghilangkan nyawa, terutama untuk pengendara sepeda motor. Juga bisa merusak komponen mobil, apalagi yang menyetirnya bertipikal jorok alias ceroboh. Memang tidak langsung rusak, tetapi memperpendek usia komponen di bagian kaki-kaki.

Sialnya, jika salah antisipasi dapat mengakibatkan kecelakaan. Nah, komponen apa saja yang berpotensi rusak saat melibas "ranjau maut" itu.

Ban
Yang langsung bersinggungan dengan jalan. Hindari lubang untuk menjaga dinding tidak rusak alias robek. Dengan begitu, kenyamanan pun didapat.

Pelek
Untuk yang menggunakan ban profil tipis dengan pelek lebar, jangan tancap gas di jalan rusak, bergelombang sekalipun. Kena perangkat "ranjau maut" pelek bisa peyang atau bahkan retak. Tak cuma itu, kerusakan juga bisa menjalar ke kaki-kaki.

Sokbreker
Bukan tidak mungkin bisa mengalami patah akibat menerjang lubang cukup dalam dengan cara yang salah. Apalagi usia peredam sudah cukup tua. Untuk kendaraan jenis SUV, biasanya sudah dilengkapi sokbreker heavy duty, sehingga mampu mengatasi jalan rusak.




Terpenting, saat menerjang lubang, jangan dibarengi rem yang kuat karena beban akan tertumpu ke depan. Dengan begitu, beban yang diterima sokbreker depan jadi lebih berat.

Karet joint stabilizer, bushing arm, dan ball joint
Komponen ini mendapat beban berat ketika ban menghantam lubang. Karena impek yang diterima ban akan diteruskan melalui karet-karet itu dan ball joint untuk diteruskan ke sokbreker dan per.

Untuk mobil yang sudah dilengkapi sistem suspensi multi link, mobil tetap stabil di kecepatan tinggi dan tidak terasa keras saat jalan pelan.

Bearing roda
Komponen inilah yang menjadi bantalan as roda untuk berputar. Terutama saat menghajar lubang, komponen ini secara terus-menerus mengalami tekanan maupun gaya. Daya tahan komponen ini umumnya bisa mencapai 100.000 kilometer.




Tapi, bila kondisi jalan yang dilalui sehari-hari banyak rusaknya, usia pakai lebih pendek. Komponen ini hanya bisa bertahan maksimal 45-50.000 kilometer.

KompasOtomotif.com