Trik Main Limbah pada Kawasaki Ninja 250R
Secara tampilan dan kapasitas mesin, Kawasaki Ninja 250R sudah mengarah ke motor gede atau moge. Nah, kebetulan ada yang punya produk Jepang ini dan ingin memodifikasi seperti moge. Dia adalah Loe Robin dari X-Bike, yang memberikan trik pada "Kawak" Ninja 250R 2008. Limbah yang digunakan terutama bersistem plug and play.
"Jika pakai limbah, maka usahakan seminimal mungkin melakukan 'perusakan' bawaan aslinya," pesan Robin. Maksudnya, jangan sampai banyak bagian yang dirombak hanya karena ingin pakai limbah dari moge, apalagi sampai harus memotong rangka.
Kembali ke sistem plug and play tadi, mari kita lirik peredam kejut depan. Robin sengaja memilih model upside down dari Suzuki GSX600 karena as komstirnya sama persis.
Lengan ayun standar diganti model tunggal. Banyak pilihan ditawarkan, tetapi Robin menyarankan untuk memakai punya Honda RVF 400. Alasannya, ubahan yang perlu dilakukan hanya sedikit. Kemudian, lengan tunggal ini bisa dikawinkan dengan peredam kejut standar. "Selain cocok, juga lebih empuk dan nyaman," ujar Robin.
Saat pemasangan, memang ada ubahan atau penyesuaian. Menurut Robin, hanya ada proses bubut kurang dari 1 cm, itu pun di arm. Dengan begitu, ketika bosan, dia tidak sulit untuk mengembalikannya ke kondisi standar.
Untuk velg, dia memilih punya Ducati 748 dengan pertimbangan tanpa merusak tadi. "Velg ini lebih lebar dibanding punya RVF atau GSX600. Tapi, kala dipasang, gampang," bilang pemilik bengkel di kawasan Jakarta Barat ini. Kedua velg dibalut ban bertelapak 3,5 inci (depan) dan 5,5 inci (belakang).
Sementara itu, bodi hanya mendapat sedikit sentuhan. Namun, biayanya lumayan mahal karena untuk beberapa bagian, dia menggunakan bahan serat karbon (asli). Misalnya, di bawah jok dan sekitar spidometer. Pemakaian serat karbon itu menghabiskan dana Rp 3 juta. Untuk ubahan yang lain, Robin tidak membocorkan biayanya.
Motorplus.